Rabu, 27 Agustus 2014

Hidup adalah sebuah proses

Hidup adalah sebuah proses
Filipi 3 : 1 – 16
Filipi 3 : 7 - 8,  Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
Suratan Filipi 3 : 7 – 8, mengingatkan kepada kita agar kita tidak kembali kepada masa lalu kita (masa yang lampau), bahkan apa yang dahulu merupakan keuntungan bagi kita, malahan dianggap rugi karena pengenalan akan Kristus Yesus lebih mulia dari pada semuanya itu, di ayat 3 dikatakan bahwa kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus, yang dimaksudkan bersunat disini ialah orang-orang yang telah “bersunat hatinya”, yaitu orang-orang yang telah dimurnikan/disucikan hatinya, yaitu dengan membuang segala hal-hal yang jahat yang ada di hati kita (iri, dengki, kepahitan, perselisihan, dan lain-lain). Kekristenan adalah merupakan gaya hidup, dan sesuatu yang mutlak dalam kehidupan kita, ketika hidup ini hanya berfokus kepada perkara-perkara lahiriah yang ada di bumi ini, tanpa memikirkan gaya hidup kekristenan yang berfokus kepada Kerajaan Allah, maka kehidupan rohani kita tidak akan pernah maksimal. Pada Filipi 3 : 8, rasul Paulus mengatakan bahwa dia akan melepaskan semuanya itu (dahulu yang merupakan keuntungan baginya),  dan menganggapnya sampah, supaya dia memperoleh Kristus, itu adalah merupakan suatu pernyataan / tekad untuk bersungguh-sungguh dalam melayani Tuhan, kita harus menempatkan Kristus di urutan pertama dari seluruh kehidupan kita di dunia ini. Di ayat ke 8 dikatakan bahwa Paulus ingin mengenal Tuhan dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya,  kerinduan Paulus begitu mendalam untuk hidup intim dan bergaul erat dengan Tuhan, rasul Paulus mengatakan ini bukan berarti ia telah sempurna, tetapi dia ingin mengejarnya (Filipi 3 : 12), rasul Paulus memahami dengan benar tujuan hidupnya, yaitu untuk berlari-lari kepada suatu tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus (Filipi 3 : 14), proses yang dialami Paulus di dalam hidupnya, membuatnya semakin dewasa dan kuat di dalam melayani Tuhan.
Di dalam Alkitab kita juga dapat melihat beberapa tokoh yang mengalami proses dari Tuhan di dalam hidupnya, untuk dapat dipakai menjadi alat-Nya Tuhan yang luar biasa, misalnya: Musa, Musa melalui proses yang panjang sebelum dipakai Tuhan untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir, Musa menjalani hidupnya di Mesir selama 40 tahun, lalu dia lari kepadang gurun selama 40 tahun, sampai kemudian Tuhan mengutusnya kepada Firaun untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan dan penindasan dari bangsa Mesir, dahsyat bukan?.…… lalu sosok yang lain di dalam Alkitab yang mengalami proses dari Tuhan, sebelum menjadi alat-Nya Tuhan, yaitu Yusuf, Yusuf menjalani proses selama belasan tahun dengan menjadi budak, tetapi apa yang terjadi kemudian setelah Yusuf selesai menjalani proses dari Tuhan dengan menjadi budak selama belasan tahun?...... Tuhan memakai Yusuf untuk memelihara bangsa yang besar dari bahaya kelaparan yang dapat mengakibatkan kepada suatu kematian ! luar biasa bukan proses yang diijinkan Tuhan dalam hidup kita!

Oleh sebab itu saudara dan saudari yang terkasih, marilah kita senantiasa bersukacita dan mengandalkan pertolongan Tuhan setiap saat, bila kita menjalani “proses” yang diijinkan Tuhan di dalam kehidupan kita, karena Tuhan tidak pernah salah dalam setiap rancangan yang diberikan dalam kehidupan kita, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar