Rabu, 27 Agustus 2014

Kita lebih dari pemenang

Kita lebih dari pemenang
Ibrani 12 : 1 – 2, Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Di dalam ayat-ayat di atas dikatakan bahwa kita harus berlomba dengan “tekun” dalam perlombaan yang “diwajibkan” bagi kita, karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, karena “saksi” itu dapat menuntut, menilai, memperhatikan, dan mengkritik apa saja yang kita lakukan , oleh sebab itu kita harus berlomba dengan tekun, di dalam menghadapi perlombaan pada kehidupan ini, iblis selalu mendakwa kehidupan manusia, oleh sebab itu perlu adanya pemberesan atas dosa-dosa kita, sehingga Tuhan akan mengampuni dosa-dosa kita, karena Tuhan Yesus telah menebus seluruh dosa-dosa kita di kayu salib (Yohanes 3 : 16), seseorang bisa dikatakan “pemenang” apabila orang tersebut telah menghadapi pertandingan / perlombaan di kehidupan ini dengan baik.  Perlombaan di dunia ini wajib diikuti oleh kita, oleh karena itu untuk dapat berlomba dengan tekun, kita harus menanggalkan semua beban dan dosa kita, jadi syarat untuk menang dalam pertandingan adalah menanggalkan beban dan dosa kita!..... Yang dimaksudkan dengan “beban” salah satu contohya ialah:  “perkara-perkara yang tidak berarti” dan “perkara-perkara biasa” (1 Korintus 6 : 2 – 3), misalnya: sakit hati, mudah tersinggung, kepahitan, amarah, dan hal-hal negatif lainnya.
Ketika kita telah melalui pertandingan dengan tekun dan mencapai garis akhir dengan baik, maka akan ada kemuliaan yang Tuhan sediakan bagi kita yaitu tinggal bersama-sama dengan Tuhan Yesus di dalam Kerajaan Surga, Amin!..... Saat kehidupan seseorang tidak sesuai dengan Firman Tuhan, maka manusia roh orang tersebut akan “bolong-bolong”, sehingga hal itu dapat memberi celah / kesempatan kepada iblis untuk mengintervensi kehidupan orang tersebut, oleh karena itu kita membutuhkan Firman Tuhan yang harus kita baca dan renungkan serta kita lakukan di dalam hidup ini.
Agar kita dapat menjadi pelaku Firman Tuhan dengan baik, kita harus menyiapkan “tanah” hati yang baik pula, di dalam injil Lukas 8 : 4 – 15 dikisahkan mengenai seorang penabur yang sedang menaburkan benih, pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan benih yang jatuh di “tanah yang baik” tersebut tumbuh dan berbuah seratus kali lipat, di dalam kisah perumpamaan tentang seorang penabur itu “tanah” tersebut berbicara mengenai hati, dan “benih” itu adalah Firman Tuhan yang di taburkan, orang yang mendengar Firman Tuhan, dan menyimpannya dalam hati yang baik akan bertumbuh dan berbuah seratus kali lipat! Halleluyah!!....untuk memperoleh “tanah” hati yang baik kita harus selalu menjaga hati kita agar selalu tulus dan murni di hadapan Tuhan, agar nantinya dapat menghasilkan “buah” yang akan memberikan dampak yang positif bagi lingkungan sekitar kita, karena buah tersebut adalah merupakan hasil dari ketekunan (ketekunan berbicara mengenai jerih payah dan perjuangan, 1 Timotius 4 : 13 , 16).
Akhirnya umat Tuhan yang terkasih, marilah kita mempunyai “tanah hati” yang baik, agar kita dapat bertumbuh dan berbuah seratus kali lipat, sehingga dapat menjadi berkat bagi orang-orang di sekeliling kita, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar