Menjaga
hati
Kejadian 25 : 21 –
22, Berdoalah Ishak kepada TUHAN untuk
isterinya, sebab isterinya itu mandul; TUHAN mengabulkan doanya, sehingga
Ribka, isterinya itu, mengandung. Tetapi anak-anaknya bertolak-tolakan di dalam
rahimnya dan ia berkata: “Jika demikian halnya, mengapa aku hidup?” Dan ia
pergi meminta petunjuk kepada TUHAN. Firman TUHAN kepadanya: “Dua bangsa ada
dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku
bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi
hamba kepada anak yang muda.”
Di dalam ayat bacaan di atas,
dikisahkan tentang Ishak yang berdoa untuk istrinya yang mandul, dan Tuhan
mengabulkan doa Ishak, lalu mengandunglah Ribka, tetapi anak-anak dalam
kandungan Ribka saling bertolak-tolakan, lalu ia berkata: “Jika demikian
halnya, mengapa aku hidup?” , lalu ia pergi meminta petunjuk kepada Tuhan atas
segala permasalahan yang dialaminya itu. Setiap manusia pasti pernah mengalami
pergumulan dalam hidupnya, ketika anak-anak Tuhan mengalami persoalan hidup,
jalan satu-satunya adalah dengan meminta pertolongan dari Tuhan. Tuhan selalu
memberikan pilihan bebas / kehendak bebas kepada kita, baik untuk mengikuti
jalan-jalan yang telah ditetapkan-Nya bagi kita, atau mau mengikuti kehendak
pribadi kita saja, contohnya dapat kita lihat dalam KitabKejadian 3 : 1 –
24, ketika Tuhan melarang Adam dan Hawa untuk memakan buah dari
pohon yang ada di tengah-tengah taman, tetapi Adam dan Hawa tidak mematuhi
perintah yang diberikan Tuhan kepada mereka, melainkan mengikuti kehendak /
keinginan mereka, dan akibatnya sangat fatal !
Untuk
dapat hidup berkemenangan atas segala pergumulan di dunia ini, kita harus
mempunyai roh yang sehat, lalu bagaimana caranya agar kita mempunyai roh yang
sehat ?....... untuk dapat mempunyai roh yang sehat, kita harus hidup dengan
tunduk kepada otoritas dan pimpinan dari Roh Kudus setiap saat, ketika Roh
Kudus menguasai dan memimpin di dalam hati kita, maka Roh Kudus akan memimpin
kita ke dalam seluruh kebenaran (Yohanes 16 : 13), sehingga
manusia tidak lagi hidup menurut emosi, ego, dan pikirannya semata-mata. Tuhan
ingin agar kita mempunyai “hati hamba”,.…lalu apakah maksud dari “hati hamba”
itu?...... hati hamba adalah hati yang taat, hati yang tidak suka menuntut,
selalu rendah hati, dan tunduk kepada otoritas Tuhan kita Yesus Kristus, selalu
mencintai Firman-Nya dan taat kepada Firman-Nya. Tuhan tidak melihat / menilai seseorang
dari bentuk fisik jasmaninya, melainkan dari ketulusan hatinya, hal ini dapat
kita lihat di dalam kitab 1 Samuel 16 : 7, di sana
dikisahkan ketika Samuel diperintahkan Tuhan untuk mengurapi seorang raja
Israel yang baru untuk menggantikan Saul, saat itu Samuel diperlihatkan oleh
Isai satu-persatu anak-anak lelakinya, semuanya berperawakan bagus dan gagah
perkasa, akan tetapi saat itu tidak ada satupun yang dipilih Tuhan, sampai pada
akhirnya Tuhan memilih anak Isai yang lain, yang pada waktu itu sedang ada di
padang menggembalakan domba, dan orang yang dipilih itu adalah Daud yang pada
waktu itu masih sangat belia, lalu mengapa Tuhan memilih Daud?.....karena Tuhan
telah melihat ketulusan hati Daud di dalam mengasihi Tuhan, wah luar biasa
bukan?..... kitab Amsal 27 : 19 mengatakan: Seperti
air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia
itu. Oleh sebab itu umat Tuhan yang terkasih, marilah kita
senantiasa meminta pimpinan dari Roh Kudus agar kita diberikan hati yang tulus
di dalam melayani Tuhan dan sesama kita, Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar