Rabu, 27 Agustus 2014

hidup yang berati bagi Tuhan

Hidup yang berarti bagi Tuhan
Yakobus 4 : 13 – 17
Yakobus 4 : 14, sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
Suratan Yakobus 4 : 13 – 17 mengingatkan kepada kita agar selalu melibatkan Tuhan dalam setiap perencanaan yang kita buat di dunia ini, kita bahkan tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok pada kehidupan kita, hidup manusia begitu fana seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap, kita harus hidup penuh dengan ketaatan dan kepatuhan pada setiap rancangan yang telah Tuhan berikan dalam kehidupan kita untuk dijalani. Oleh sebab itu kita harus saling mengingatkan apabila  ada dari seorang yang melakukan pelanggaran , maka kita harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut (Galatia 6 : 1), karena dengan saling bertolong-tolongan menanggung beban, maka kita telah memenuhi hukum Kristus (Galatia 6 : 2).
Setiap apa yang terjadi di dalam dunia ini, selalu berada dalam pengawasan Tuhan, oleh sebab itu kita harus melibatkan Tuhan di dalam setiap perencanaan hidup ini, karena Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya (Amsal 16 : 9),…. karena kita dari semula telah ditentukan-Nya untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara (Roma 8 : 29), apapun profesi yang anda geluti di dunia ini, kita harus selalu melibatkan Tuhan di dalamnya, karena Firman Tuhan mengatakan: semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!” (Yesaya 43 : 7), kita diciptakan untuk kemuliaan Tuhan, Haleluya!......lalu bagaimana proses yang harus kita lalui untuk menjadi serupa dengan gambaran-Nya, yaitu dengan :
1.Dengan cara memikul salib (Matius 10 : 38).
2.Dengan cara mengikut Yesus (Matius 10 : 38)

Yesus datang ke dunia ini untuk melakukan kehendak Allah (Ibrani 10 : 9), teladan yang telah Yesus berikan kepada kita yaitu“penyerahan hak” yang penuh dengan ketaatan dan kepatuhan, bahkan sampai rela mati di kayu salib untuk menebus seluruh dosa-dosa umat manusia, Yesus hidup untuk melakukan kehendak Bapa-Nya (Lukas 22 : 42), dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib (Filipi 2 : 8), Haleluyah!.......hanya kehendak Allah yang menjadikan hidup Yesus berarti, demikian pula dengan kita, kita harus belajar “menyerahkan hak” kita dengan segala ketaatan dan kepatuhan yang sepenuhnya kepada Tuhan, untuk melakukan kehendak Tuhan di dalam hidup kita. Injil Matius 10 : 39 mengatakan : Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
Kita dapat melihat beberapa tokoh di dalam Alkitab yang mendedikasikan hidupnya untuk taat dan patuh kepada kehendak Tuhan, salah satunya adalah Nuh, suratan Ibrani 11 : 7 mengatakan: Karena iman, maka Nuh – dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan – dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya. Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sejamannya dan Nuh hidup bergaul dengan Allah (Kejadian 6 : 9), dan Nuh melakukan tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya (Kejadian 6 : 22), Nuh taat dan patuh karena Nuh mengenal Allahnya dan menaruh kepercayaan yang sepenuhnya kepada Allahnya.
Umat Tuhan yang terkasih, ditengah arus dan pergolakan di dunia ini, marilah kita senantiasa meminta pertolongan dari Roh Kudus untuk dapat hidup taat sesuai dengan Firman Tuhan, agar kita selalu hidup kokoh di atas dasar Firman Tuhan, amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar